Sebuah
studi di Inggris menyatakan bahwa tinggal dekat pantai ada kemungkinan
membawa manfaat bagi kesehatan. Penelitian itu menganalisis informasi
dari sekitar 48 juta penduduk Inggris dan menemukan bahwa makin dekat
tempat tinggal mereka dengan pantai, makin besar pula kemungkinan orang
itu memiliki laporan kesehatan yang baik pada tahun sebelumnya.
Hasil
studi itu tetap sama meski para peneliti memasukkan faktor penentu
kesehatan lain seperti usia, jenis kelamin, status sosioekonomi, dan
apakah mereka tinggal dekat taman atau ruang hijau lain.
Perbedaan
dari tinggal di dekat pantai sebenarnya relatif kecil. Hanya sekitar
satu persen lebih orang yang tinggal dalam radius sekitar satu kilometer
dari pantai yang memiliki laporan kesehatan baik dibandingkan orang
yang tinggal 48 kilometer dari laut.
“Tetapi efek sekecil itu,
bila diaplikasikan pada seluruh populasi, dapat menciptakan dampak
substansial pada kesehatan publik,” kata peneliti studi Ben Wheeler dari
Peninsula College of Medicine and Dentistry di Exeter, Inggris.
Tinggal
dekat pantai mungkin diasosiasikan dengan kondisi kesehatan lebih baik
karena lingkungan pinggir laut dapat mengurangi stres, kata para
ilmuwan. Mereka menunjukkan penelitian lain yang menemukan bahwa orang
Inggris yang berwisata ke pantai mengalami relaksasi dan ketenangan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengunjungi taman kota
atau pedesaan.
Kendati begitu, masih terlalu dini menganjurkan
orang mendatangi pantai untuk meningkatkan kesehatan. Wheeler
mengatakan, studi ini hanya menemukan adanya asosiasi, bukan hubungan
sebab akibat dan ada kemungkinan faktor lain punya pengaruh besar
terhadap hasil tersebut.
Misalnya, bisa saja orang tersebut hidup
makmur sehingga jelas jauh lebih sehat serta dapat memilih lokasi tempat
tinggal yang diidamkan, seperti pesisir pantai. “Fenomena ini dikenal
sebagai efek migran,” kata Wheeler.
Akan tetapi, studi ini memang
menemukan bahwa asosiasi antara kehidupan pinggir laut dan kesehatan
lebih baik itu paling kuat pada mereka yang tinggal di daerah termiskin.
Ini mengindikasikan bahwa kemakmuran tidak menjelaskan hasil penemuan
tersebut.
Karena studi ini hanya fokus pada penduduk Inggris,
negara kepulauan yang seluruh warganya tinggal dalam radius 115
kilometer dari pantai, belum jelas apakah temuan ini juga berlaku bagi
populasi lain.